:)

Selamat melihat-lihat blog dari seorang pemula :)

Kamis, 21 Oktober 2010

and you are my sani

Ketika aku belum menginginkannya, dia datang tanpa permisi masuk dalam angan ku yang jauh entah kemana bersamanya. Ketika itu kau tau, aku belum terlalu mengenalnya, dia masih begitu asing bagiku, masih ku anggap orang lain yang belum ber hak mengtahui cerita hidup ku. Tapi prakiraan dan dugaan ku salah, dia benar-benar orang yang tak kusangka mengerti akan cerita dan alur masalah ku yang berkelok. Bulan pertama mengenalnya, masih biasa saja, hanya bercerita tentang orang yang sama-sama dikenal dan umumnya hanya masalah-masalah dengan mereka yang dan kami bicarakan ber DUA. Bulan-bulan selanjutnya, terasa sepi ketika dia sudah jarang bercerita lagi, aku tau dia sudah punya pasangan pilihannya waktu itu, kau tau aku cukup KECEWA mengetahui itu, saat itu kami memang belum pernah saling bertatap,, mengirimkan sinyal-sinyal dari kedua bola mata, pikiran , dan hati kami. Hanya melalui suara kami mengirimkan sinyal-sinyal aneh dan tak beraturan, tapi aku SUKA itu.

Sudah lama ku tak mendengar suaranya, tak juga tau akan kabarnya. Hufftt aku cukup kesal ketika itu, tapi tunggu mengapa aku harus kesal? Sedangkan ia bukan orang yang berhak aku tau kabarnya, aku dengar suaranya, aku rasakan perhatiannya. Cukup sudah ku tepis semua rasa aneh dan gila ini, karena aku belum menginginkannya ketika itu, karena aku ingin berhati-hati dengan seorang makhluk yang bernama PRIA.

Tiba-tiba suatu malam menjelang pagi, dia datang melalui telepon seluler ku, benarkah itu Bangsani, nama itu yang ku tulis di phonebook ku, dan ketika itu telepon ku berdering mencantumkan namanya. Ketika ku angkat perlahan, ku dengar suaranya, ternyata aku tak sedang bermimpi. Dia bercertia tentang kabarnya, cerita tentang seseorang yang sedang menginginkan ia menjadi pasangannya , dan terus saling bercerita dan menyampaikan solusi dari permasalah ia. Sungguh aku senang, tapi sedikit kecewa, kenapa topik pembicaraan kami masih tentang wanita yang sedang didekatanya…huftt

Setelah peristiwa dini hari tu, selanjutnya kami sering mengirimkan kabar, menanyakan sesuatu, bercerita dengan alur yang tak jelas. Ketika itu keyakinan ku pun muncul bahwa ia akan aku miliki, dan dia akan menjadi seseorang yang memberikan semangat kepadaku. Aku yakin, bukan berharap, karena harapan tak ada tindak lanjutnya menurutku. Ternyata benar, dia menyatakan cintanya kepadaku, ahhh entahlah bagaimana perasaan ku saat itu, tak bisa ku gambarkan, hanya telepon seluler ku yang menangkap semua ekspresi dari wajahku saat itu, dan itu tepat pada tanggal 11 September 2010. Tapi jujur aku masih ragu saat itu, karena kami belum pernah mengirimkan sinyal secara langsung dengan tatapan mata kami. Dia meyakini ku, dan menepis keraguannku bahwa ia adalah yang terbaik untukku. Aku pun yakin sampai hari pertemuan kami tiba, dan saat itu keraguan ku telah menghilang kedasar laut dan ke ujung bintang, dan aku tak melihatnya lagi.

Nurman Asani.